Jumat, 12 September 2008

SERBA-SERBI TENTANG ANTIBIOTIKA


Anda tentu sering mendengar tentang antibiotika bahkan pernah menggunakannya, tapi mungkin tidak banyak yang diketahui tentang antibiotika. Ya, mengenal obat yang kita minum adalah sangat penting, supaya obat bisa menjadi penyembuh, bukannya musuh.
Antibiotika adalah obat yang dapat membunuh kuman yang masuk ke tubuh kita. Kuman bisa masuk ke tubuh kita dengan berbagai cara, bisa melalui luka yang terbuka, lewat pernafasan, atau lewat makanan, dll., dan kita dikatakan mengalami infeksi. Gejala-gejala infeksi antara lain adalah demam, sakit, dan tempat yang terinfeksi mengalami bengkak/radang dan warnanya memerah.
Untuk mengobati infeksi, yang terpenting adalah membunuh kuman yang masuk, yaitu dengan antibiotika. Sebenarnya jika kuman telah terbasmi, maka gejala-gejala tadi juga akan menghilang dengan sendirinya. Tapi seringkali gejala-gejala tersebut cukup mengganggu, sehingga dokter kerap meresepkan obat lain yang tujuannya mengurangi gejala, misalnya obat turun panas untuk demamnya dan atau analgetika untuk mengurangi rasa sakit
Jangka waktu penggunaan obat antibiotika biasanya selama 3 – 7 hari, tergantung macam infeksi dan keparahannya. Dokter biasanya akan meresepkan untuk jangka waktu tersebut. Yang perlu diingat dalam penggunaan antibiotika adalah harus digunakan sampai habis, sesuai dengan kuur atau jangka waktu yang diharuskan. Mengapa ? Karena jika tidak habis sesuai dengan aturannya, maka bisa jadi kuman-kuman yang terbunuh baru kuman-kuman yang lemah, sedangkan yang kuat masih hidup. Kuman-kuman yang kuat tetap tinggal dan menjadi resisten terhadap antibiotika, dan tentu saja penyakit bisa jadi kambuh lagi, dan mungkin dibutuhkan antibiotika lain yang lebih kuat (dan seringkali lebih mahal). Jadi, meskipun baru digunakan sehari tapi gejala sudah hilang, antibiotika tetap harus dihabiskan. Sedangkan obat-obat untuk menghilangkan gejala, cukup digunakan jika perlu saja. Jika panas sudah turun, atau rasa sakit sudah hilang, obat-obat penurun panas dan analgetika tidak perlu diminum lagi
Ada bermacam-macam antibiotika, dari generasi lama sampai generasi terbaru. Beberapa antibiotika generasi lama antara lain adalah golongan sulfa, penisilin (ampisilin, amoksisilin), tetrasiklin, eritromisin, kloramfenikol dan sefalosporin. Sedangkan generasi baru adalah golongan kuinolon seperti siprofloksasin, ofloksasin; golongan sepalosporin generasi ketiga seperti sefuroksim, sefaleksin, dll. Mungkin anda tidak perlu mengingat nama-nama ini, karena antibiotika umumnya diperoleh dengan resep dokter. Tapi sebaiknya Anda mengetahui apakah obat yang Anda minum itu termasuk antibiotika atau tidak. Hal ini bisa ditanyakan pada dokter atau apoteker di apotek.
Selain masalah cara penggunaannya yang harus habis, Anda perlu mengamati apakah Anda termasuk yang alergi terhadap antibiotika atau tidak, terutama jika baru pertama kali menggunakan. Ada beberapa antibiotika yang dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang tertentu yang hipersensitif. Yang paling sering adalah golongan sulfa dan penisilin. Reaksi alergi ini bisa berupa gatal-gatal, bengkak, bahkan bisa sampai pingsan. Jika Anda punya riwayat alergi terhadap penisilin atau sulfa, sampaikan ke dokter yang memeriksa Anda sehingga dokter dapat memilihkan antibiotika yang paling tepat untuk Anda.

Tidak ada komentar: